Tuesday 23 August 2016

proses terbentuknya budaya organisasi



Proses Terbentuknya Budaya Organisasi
A.    Proses Terbentuknya Budaya Organisasi
Budaya organisasi tidak muncul seketika sewaktu oraganisasi itu terbentuk, tetapi melalui berbagai tahapan dan proses yang panjang. Nawawi (1998:84) “tantangan yang di hadapi pengusaha di Negara berkembang relative lebih berat karena budaya bisnis di lingkungan organisasi atau perusahaan lebih banyak di gantungkan pada pimpinan tertinggi, yang biasanya adalah pemilik perusahaan (pengusaha).
Tantangan yang di hadapi dalam menumbuh kembangkan budaya organisasi, di antaranya:
1.      Tantanga ekstern atau lingkungan.
Tantangan ini merupakan kekuatan dari luar yang mempengaruhi kegiatan bisnis perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ex: perubahan yang cepat, keragaman tenaga kerja, globalisasi.
2.      Tantangan intern
Adalah masalah di dalam organisasi mengenai SDM yang dapat menghambat usaha perwujudan eksistensinya sebagai organisasi yang kompetitif. Ex: posisi organisasi dalam bisnis yang kompetitif, fleksibilitas, pengurangan tenaga kerja.
            Secara teoritis proses terbentuknya budaya organisasi melalui beberapa teori, yaitu:
1.      Teori sociodynamic
Teori ini mendasarkan pada pengamatan secara detail mengenai kelompok pelatihan, kelompok tetapi dan kelompok kerja yang mempunyai proses interpersonal dan emosional guna membantu menjelaskan apa yang di maksud dengan share terhadap pendangan yang sama dari suatu masalah dan mengembangkan share tersebut.
2.      Teori kepemimpinan
Menekankan hubunga pemimpin dengan kelompok anggota organisasi dan pengaruh gaya pemimpin terhadap formasi kelompok anggota organisasi yang relevan dengan minitik beratkan pada proses pembentukan budaya organisasi.
3.      Teori pembelajaran
Menyatakan bahwa budaya organisasi di ciptakan oleh pemimpin dan salah satu fungsi pemimpin yang sangat menentukan adalah kreasi, manajemen dan jika perlu bisa merusak budaya.
B.     Transformasi Budaya
Tujuh langkah yang diperlukan untuk melakukan transformasi cultural, yaitu:
1.      Mengamati beberapa kecenderungan lingkungan yang akan mempunyai damapak terbesar pada organisasi dimasa depan
2.      Mempertimbangkan implikasi dari kecenderungan tersebut
3.      Meninjau kembali misi dan menyempurnakanya
4.      Meninggalkan hirarki lama dan menciptakan struktur dan system manajemen yang fleksibel dan cari yang melepaskan energy orang
5.      Menantang asumsi, kebijakan,dan prosedur dan hanya menjaga yang mencerminkan masa depan yang diinginkan
6.      Mengomunikasiakn beberapa pesan yang memaksa yang memobilisasi orang sekitar misi,tujuan,dan nilai-nilai
7.      Membubarkan tanggung jawab kepemimpin terhadap organisasi pada setiap tingkatan.
C.     Pengaruh Budaya Internal
Dalam pemahaman budaya organisasi secara perinci diperlukan pengetahuan tentang elemen internal budaya organisasi (internal culture), yaitu:
1.      Lingkungan organisasi
Menurut Caldwell (1970) lingkungan usaha adalah keseluruhan yang mengitari, termasuk yang dikitari, yaitu manusia yang bersangkutan.
Lingkungan dapat berfungsi sebagai sumber daya(SD), dapat dibedakan menjadi:
·         Lingkungan alam yang berfungsi sebagai SDA
·         Sumber daya manusia (SDM)
·         Lingkungan buatan yang berfungsi sebagai sumber daya buatan(SDB)
2.      System nilai
Menurut Danadjaja (1986:22) nilai adalah pengertian yang dihayati seseorang mengenai apa yang lebih penting, apa yang lebih baik atau kurang baik dan apa yang lebih benar atau kurang benar.
Kategori nilai yang penting, misalnya diberi skala:
a)      Yang terpenting
b)      Yang lebih penting
c)      Yang penting
d)     Yang kurang penting
e)      Yang tidak penting
3.      Kepahlawanan
Sering dimanfaatkan untuk mengajak seluruh sumber daya manusia mengikuti nilai-nilai budaya yang dilakukan oleh orang-orang tertentu yang ditunjuk perusahaan sebagai tokoh panutan.
4.      Upacara
Menurut Susanto (1997: 11-12) kegiatan yang bersifat ritual tersebut tidak harus dilakukan besar besaran, kadang dilakukan secara sederhana saja, tetapi yang menjadi ukuran kekuatan budaya tersebut adalah frekuensi atau rutinitas acara tersebut dilakukan.
5.      Jaringan kultural
Elemen ini secara informal dapat dikatakan sebagai jaringan komunikasi di dalam perusahaan yang dapat dijadikan sebagai”pembawa atau penyebar” nilai-nilai budaya perusahaan.
D.    Pengaruh Budaya Luar
Sebuah organisasi memerlukan tiga unsure mampu memenangkan persaingan, yaitu : Struktur, SDM,dan system pengaturan kerja. Ketiga unsur tersebut harus tertata rapi.hal itu menunjukan betapa penting “pola tim kerja tiga tingkat”. Inti sarinya yaitu apabila terjadi kerancuan antara atasan dan bawahan langsung, maka atasan lebih tinggi dapat member keputusan secara efektif dan efisien. Secara diagramatis rumusan itu dapat digambarkan sebagai berikut: 
            LoW(level of work) = AC (Applied Capasity)
E.     Masukan Budaya Oragnisasi
Dalam pembentukan budaya organisasi harus memperhatikan berbagai masukan dari berbagai pihak. Hal yang penting yang harus di perhatikan itu adalah:
·         Pendiri organisasi
·         Pemilik organisasi
·         Sumber daya manusia
·         Pihak yang berkepentingan
·         masyarakat
F.      Penciptaan dan Dinamika Budaya Organisasi
Beberapa unsur budaya korporat yang terbentuk banyak ditentukan oleh beberapa hal antara lain:
a)      Lingkungan usaha
b)      Nilai nilai merupakan konsep dasar dan keyakinan suatu organisasi
c)      Penjutan atau keteladanan
d)     Upacara
e)      Network
Sosialisasi budaya kepada para karyawan dapat dilaksanakan dengan beberapa cara yang dinilai berhasil sebagaimana di atas, yaitu melalui:
a)      Cerita
b)      Ritual
c)      Lambing materi
d)     Bahasa


Share:

0 comments:

Post a Comment

BTemplates.com