Proses
Terbentuknya Budaya Organisasi
A. Proses
Terbentuknya Budaya Organisasi
Budaya
organisasi tidak muncul seketika sewaktu oraganisasi itu terbentuk, tetapi
melalui berbagai tahapan dan proses yang panjang. Nawawi (1998:84) “tantangan
yang di hadapi pengusaha di Negara berkembang relative lebih berat karena
budaya bisnis di lingkungan organisasi atau perusahaan lebih banyak di
gantungkan pada pimpinan tertinggi, yang biasanya adalah pemilik perusahaan
(pengusaha).
Tantangan
yang di hadapi dalam menumbuh kembangkan budaya organisasi, di antaranya:
1. Tantanga
ekstern atau lingkungan.
Tantangan ini merupakan kekuatan
dari luar yang mempengaruhi kegiatan bisnis perusahaan, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Ex: perubahan yang cepat, keragaman tenaga kerja,
globalisasi.
2. Tantangan
intern
Adalah masalah di dalam organisasi
mengenai SDM yang dapat menghambat usaha perwujudan eksistensinya sebagai
organisasi yang kompetitif. Ex: posisi organisasi dalam bisnis yang kompetitif,
fleksibilitas, pengurangan tenaga kerja.
Secara teoritis proses terbentuknya
budaya organisasi melalui beberapa teori, yaitu:
1. Teori
sociodynamic
Teori ini mendasarkan pada
pengamatan secara detail mengenai kelompok pelatihan, kelompok tetapi dan
kelompok kerja yang mempunyai proses interpersonal dan emosional guna membantu
menjelaskan apa yang di maksud dengan share terhadap pendangan yang sama dari
suatu masalah dan mengembangkan share tersebut.
2. Teori
kepemimpinan
Menekankan hubunga pemimpin dengan
kelompok anggota organisasi dan pengaruh gaya pemimpin terhadap formasi
kelompok anggota organisasi yang relevan dengan minitik beratkan pada proses
pembentukan budaya organisasi.
3. Teori
pembelajaran
Menyatakan bahwa budaya organisasi
di ciptakan oleh pemimpin dan salah satu fungsi pemimpin yang sangat menentukan
adalah kreasi, manajemen dan jika perlu bisa merusak budaya.
B. Transformasi
Budaya
Tujuh
langkah yang diperlukan untuk melakukan transformasi cultural, yaitu:
1. Mengamati
beberapa kecenderungan lingkungan yang akan mempunyai damapak terbesar pada
organisasi dimasa depan
2. Mempertimbangkan
implikasi dari kecenderungan tersebut
3. Meninjau
kembali misi dan menyempurnakanya
4. Meninggalkan
hirarki lama dan menciptakan struktur dan system manajemen yang fleksibel dan
cari yang melepaskan energy orang
5. Menantang
asumsi, kebijakan,dan prosedur dan hanya menjaga yang mencerminkan masa depan
yang diinginkan
6. Mengomunikasiakn
beberapa pesan yang memaksa yang memobilisasi orang sekitar misi,tujuan,dan
nilai-nilai
7. Membubarkan
tanggung jawab kepemimpin terhadap organisasi pada setiap tingkatan.
C. Pengaruh
Budaya Internal
Dalam
pemahaman budaya organisasi secara perinci diperlukan pengetahuan tentang
elemen internal budaya organisasi (internal culture), yaitu:
1. Lingkungan
organisasi
Menurut Caldwell (1970) lingkungan
usaha adalah keseluruhan yang mengitari, termasuk yang dikitari, yaitu manusia
yang bersangkutan.
Lingkungan dapat berfungsi sebagai
sumber daya(SD), dapat dibedakan menjadi:
·
Lingkungan alam yang
berfungsi sebagai SDA
·
Sumber daya manusia
(SDM)
·
Lingkungan buatan yang
berfungsi sebagai sumber daya buatan(SDB)
2. System
nilai
Menurut Danadjaja (1986:22) nilai
adalah pengertian yang dihayati seseorang mengenai apa yang lebih penting, apa
yang lebih baik atau kurang baik dan apa yang lebih benar atau kurang benar.
Kategori nilai yang penting,
misalnya diberi skala:
a) Yang
terpenting
b) Yang
lebih penting
c) Yang
penting
d) Yang
kurang penting
e) Yang
tidak penting
3. Kepahlawanan
Sering dimanfaatkan untuk mengajak
seluruh sumber daya manusia mengikuti nilai-nilai budaya yang dilakukan oleh
orang-orang tertentu yang ditunjuk perusahaan sebagai tokoh panutan.
4. Upacara
Menurut Susanto (1997: 11-12)
kegiatan yang bersifat ritual tersebut tidak harus dilakukan besar besaran,
kadang dilakukan secara sederhana saja, tetapi yang menjadi ukuran kekuatan
budaya tersebut adalah frekuensi atau rutinitas acara tersebut dilakukan.
5. Jaringan
kultural
Elemen ini secara informal dapat
dikatakan sebagai jaringan komunikasi di dalam perusahaan yang dapat dijadikan
sebagai”pembawa atau penyebar” nilai-nilai budaya perusahaan.
D. Pengaruh
Budaya Luar
Sebuah
organisasi memerlukan tiga unsure mampu memenangkan persaingan, yaitu :
Struktur, SDM,dan system pengaturan kerja. Ketiga unsur tersebut harus tertata
rapi.hal itu menunjukan betapa penting “pola tim kerja tiga tingkat”. Inti
sarinya yaitu apabila terjadi kerancuan antara atasan dan bawahan langsung,
maka atasan lebih tinggi dapat member keputusan secara efektif dan efisien.
Secara diagramatis rumusan itu dapat digambarkan sebagai berikut:
LoW(level of work) = AC (Applied
Capasity)
E. Masukan
Budaya Oragnisasi
Dalam
pembentukan budaya organisasi harus memperhatikan berbagai masukan dari
berbagai pihak. Hal yang penting yang harus di perhatikan itu adalah:
·
Pendiri organisasi
·
Pemilik organisasi
·
Sumber daya manusia
·
Pihak yang
berkepentingan
·
masyarakat
F. Penciptaan
dan Dinamika Budaya Organisasi
Beberapa
unsur budaya korporat yang terbentuk banyak ditentukan oleh beberapa hal antara
lain:
a) Lingkungan
usaha
b) Nilai
nilai merupakan konsep dasar dan keyakinan suatu organisasi
c) Penjutan
atau keteladanan
d) Upacara
e) Network
Sosialisasi
budaya kepada para karyawan dapat dilaksanakan dengan beberapa cara yang
dinilai berhasil sebagaimana di atas, yaitu melalui:
a) Cerita
b) Ritual
c) Lambing
materi
d) Bahasa
0 comments:
Post a Comment